“Hasil uji kandungan di lahan itu, mengandung unsur logam emas sekitar 96% diluar logam lainnya seperti perak, besi dan lainnya,” ujar Direktur Utama Sigmagold, Adriano Wolfgang Pietruschka.
Meskipun emiten pertambangan berkode saham TMPI ini melihat potensi atau keuntungan yang besar, namun pihaknya secara sabar menggarap bisnis pertambang emasnya itu sesuai dengan prosedur yang benar, sehingga menghasilkan produk.
yang sesuai dengan perijinan termasuk Analisa Dampak Lingkungannya (Amdal).
“Prosesnya saat ini dalam tahap finalisasi. Kami masih akan melangsungkan sidang 1 kali lagi di triwulan I 2017. Kalau semua kelar, diharapkan aktivitas eksplorasi dan produksi tambang emas secara komersial akan bisa dimulai tahun depan juga atau tepatnya di semester I 2017. Dan kami akan menjadi satu – satunya perusahaan penambang emas yang resmi di Sumbar,” tegas Adriano.
Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Perusahaan TMPI, Mohammad Noor Syahriel menjelaskan, kalau Sigmagold telah mengakuisisi satu tambang emas yang memiliki IUP lebih dari 5.000 hektar (ha). Artinya, perseroan saat ini menguasai dua tambang emas di Sumatera Barat, yang terdiri dari tambang emas primer dan tambang emas aluvial.
Terkait kinerja TMPI di 2017, Syahriel mengaku, pendapatan perusahaan masih akan terganggu lantaran banyak dana yang sudah dikeluarkan untuk belanja modal. Alhasil, ditahun depan perusahaan diperkirakan masih akan mengalami kerugian.
“Namun jika tambang emas perusahaan sudah berproduksi secara komersial, sudah pasti pendapatan Sigmagold akan meningkat dan perusahaan juga akan mencetak laba,”tukasnya.
No comments:
Post a Comment